Gunung Lompobattang

Posted by

Pendakian di Gunung Lompobattang
(awal tahun 2015)

Gunung Lompobattang merupakan sarana wisata alamiah yang terdapat di Sulawesi Selatan yang berada di kabupaten Gowa. Sebagai sarana wisata alamiah, Gunung Lompobattang tentunya menjadi salah satu tujuan pendaki di daerah SulSel. Gunung Lompobattang berdekatan dengan Gunung Bawakaraeng. Sehingga tak jarang di temuakan pendaki yang melakukan lintas dari kedua gunung ini. Meskipun kedua gunung ini berdekatan, namun, untuk menuju ke Gunung Lompobattang haruslah melewati Kecamatan Tompobulu. Meskipun demikian, masih banyak jalan yang dapat di lalui untuk menuju ke tempat ini namun dengan estimasi waktu yang berbeda pula.

Sebagai objek pendakian, Gunung Lompobattang juga memiliki pesona tersendiri bagi pendaki. Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2868 mdpl. Perjalanan panjang untuk menuju basecamp tentunya memerlukan waktu 5-6 jam jika melewati Desa Malakaji. Jalur lain yang dapat dilalui yaitu jalur yang melewati Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Jeneponto. Basecamp yang dituju berada di dusun Lembang Bu'ne.

Perjalanan ke Gunung Lompobattang di memerlukan waktu sekitar 3 hari bahkan lebih. Perjalanan yang kami lakukan ke Puncak Gunung Bawakaraeng dirangkaikan dengan pergantian kepegurusan UKH Canopy Biologi Unhas Periode yang baru. Jumlah rombongan yang berangkat pada waktu itu sebanyak 16 orang dari 17 orang. Hari pertama yang melelahkan diiringi dengan musyawarah anggota di salah satu rumah keluarga dari Rombongan yang bertempat di Desa Malakaji.

Rapat Anggota Tahunan
Pada saat sampai di Malakaji, hal yang langsung dilakukan yaitu bermusyawarah (Rapat Anggota Tahunan). Pada kegiatan ini yang menjadi pembahasan utama adalah berbagai hal yang berkaitan dengan evaluasi dari periode sebelumnya dan gambaran kepengurusan kedepannya. Pada RAT ini beberapa hal yang dihasilkan diantaranya Saudara Muh. Haidir A. sebagai ketua Canopy Biologi Unhas yang baru. Selain itu, terpilih pula Dewan yang baru yaitu Muh. Ikhsan Ismail, Abdul Akib, dan Muh. Nurdin. Setelah melaksanakan musyawarah hingga larut malam, rombongan beristirahat untuk melanjutakn perjalanan di pada pagi harinya..

Foto tim pendakian Gunung Lompobattang
Sebelum berangkat ke  tempat tujuan selanjutnya yakni Gunung Lompobattang, dilakukan pengecekan kembali peralatan dan berbagai hal lainnya. Foto bersama mengawali pemberangkatan ke gunung Lompobattang. Pemberangkatan ke Lembah Bu'ne dari Desa Malakaji memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalan. Perjalan tersebut dapat diakses menggunakan sepeda motor ataupun dengan menggunakan mobil pick-up dari warga setempat. 
Perjalanan di Kaki Gunung Lompobattang 
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, tim akhirnya mendekati base camp dan harus melalui dengan berjalan kaki. Hal ini dilakukan karena mobil yang ditumpangi tidak mampu untuk membawa beban yang berat di jalan yang berbatu dan licin. Jalanan yang licin dan berbatu harus di lalui sekitar 2 km. Kondis jalan yang menajak dan bataun yang keras menjadi pengiring menuju ke Puncak Gunung Bawakaraeng. Selama perjalan ini, banyak anggota tim yang sudah lelah sehingga harus tertinggal jauh di belakang oleh Leader. 

Beristirahat di Rumah Warga (Pos 0)
Sekitar 2 jam waktu yang diperlukan untuk berkumpul kembali dan beristirahat sejenak dengan teman yang lainnya di rumah warga setempat. Sambil beristirahat, berbagai informasi tentunya dibutuhkan dari penduduk mengenai keadaan Gunung Lompobattang. Selama beritirahat tentunya tim memerikasa kembali perlengkapan pendakian. Baik berupa ransum, perlengkapan masak, dan berbagai perlengkapan lainnya. Waktu beristirahat yang tidak terlalu lama harus dilanjutkan dengan penjalanan ke tempat selanjutnya.

Perjalanan harus segera dilanjutkan segera mungkin karena waktu sudah memperlihatkan tanda bahwa malam akan segera datang. Selama perjalanan tentunya tim tetap memperhatikan berbagai kondisi agar dapat mencapai tempat yang dituju. Tempat tersebut berada di sekitar pos 3 karena di tempat ini cukup memadai untuk beristirahat karena ketersediaan sumber air sangat dekat dan terdapat tanah lapang untuk membangun tenda.

Camp di pos 3.
Keesokan harinya tim kembali memeriksa perlengkapan dan peralatan lainnya agar dapat melanjutkan perjalanan dengan baik dan lancar. Target pada hari ini adalah mencapai pos 10. Sebelum mencapai pos ini tentunya banyak pemandangan yang berbeda dari biasanya. Hal ini tentunya dapat menghapuskan kejenuhan dan penat selama berada di kampus.

Perjalanan ke pos 8
Sepanjang perjalanan tentunya kita dapat membayangkan beberapa hal mengenai kondisi medan yang akan dilalui dari para pendaki yang telah melaluinya. Namun bagi tim kami tentunya hal ini dapat menjadi catatan baru mengenai kondisi perjalanan tersebut. Sepanjang perjalanan,banyak hal yang harus dijadikan pembelajaran utamanya adalah persiapan fisik dan mental karena untuk dapat mencapai pos terakhir dibutuhkan tenaga yang ekstra karena jalur yang dilalui cukup menanjak dan ketersediaan sumber air yang sangat terbatas. Banyak spot unik yang dapat dijadikan sebagai foto profil berbagai akun medsos. Perjalan panjang yang dilalui tentunya akan terbalaskan dengan sejuknya suasana pendakian dengan berbagai panorama nyata di alam ini.

Setiap pos menyuguhkan berbagai pemandangan yang menyenangkan. Salah satu pemandangan yang dapat melegahkan perasaan adalah perjalanan menuju ke pos 8. Pada perjalan ini kita dapat melihat anggota tim yang telah berjalan jauh dari berbagai celah pepohonan. Namun bagi yang telah berjalan di depan tidak dapat melihat dengan keadaan yang sebaliknya. Pada perjalanan ini setiap pendaki harus dalam keadaan berhati-hati dan tetap fokus. Jika hal ini sampai terabaikan maka dapat mengakibatkan hal yang sangat berbahaya bagi tim pendakian.

Kondisi di pos 10
Setelah mendaki sekian lama, pos akhirpun telah dicapai. Sebelum memutuskan untuk membangun tenda, terlebih dahulu dilakukan peninjauan mengenai keberadaan lokasi yang strategis dan aman. Kondisi lingkungan pada pos 10 di dominasi oleh kemiringan sehingga untuk mendirikan tenda terbagi menjadi beberapa lokasi. Selain kondisinya yang miring, ketersediaan sumber air juga sangat terbatas yang  hanya menetes sekian minit untuk dapat memenuhi sebuah botol. Namun, Pemandangan yang nikmati dapat menutupi berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Tempat ini merupakan pos terakhir sebulum mencapai puncak Gunung Lompobattang.

Puncak Gunung Lompobattang
Akhirnya puncak gunung Lompobattang dapat dicapai. Perasaan lelah selama perjalanan telah terbayarkan dengan sejuknya udara serta nikmatnya pemandangan diatas awan dari puncak Gunung Lompobattang. Meskipun demikian terdapat hal lain yang perlu dipikirkan yaitu kembali ke titik awal pendakian.

salam dari puncak Gunung Lompobattang...
Semoga selamat sampai tujuan dan kembali dengan kondisi yang masih utuh
SAVE OUR EARTH.......


RER15 Updated at: 22.05

0 komentar:

Posting Komentar